Tanda-tanda Tubuh Kurang Oksigen Saat Naik Gunung



Tanda-tanda Tubuh Kurang Oksigen Saat Naik Gunung [ www.BlogApaAja.com ]

Berada di ketinggian dengan oksigen yangsedikit bisa memicu kondisi hipoksia, yakni ketika tubuh kekurangan pasokanoksigen. Para pendaki gunung harus mengenali tanda-tandanya, serta caramengatasi jika mengalami kondisi tersebut.



"Tanda-tanda hipoksia atau kekuranganoksigen antara lain pandangan kabur, pernapasan makin cepat atautersengal-sengal, serta tubuh menjadi lemas," kata Dr Michael Triangto,SpKO dari RS Mitra Kemayoran saat dihubungi detikHealth.

Frekuensi pernapasan yang meningkat terjadikarena tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen. Tidak hanya memaksa paru-parubekerja lebih keras, kondisi ini juga mempengaruhi jantung yang harus bekerjakeras memompa oksigen dalam darah yang hanya sedikit itu untuk didistribusikanke seluruh tubuh.

Selain dari gejala fisik, kondisi hipoksiajuga bisa dikenali dari perubahan perilaku. Dalam kondisi hipoksia, otak jugaakan kekurangan oksigen sehingga pola pikir seorang pendaki berubah menjadikacau dan sulit membuat keputusan yang tepat.

"Dalam keadaan hipoksia, yang dominanhanya emosi dan ini sangat mempengaruhi pengambilan keputusan. Makanya parapendaki sering tersesat, salah satunya karena otak tidak mendapatkan oksigenyang cukup untuk bisa bekerja dengna baik," tutur Dr Michael.

Pertolongan pertama ketika menghadapi kondisi initentu saja dengan memberikan oksigen. Tabung oksigen berukuran kecil yang bisadibawa ke mana-mana sangat mudah diperoleh di apotek dengan harga terjangkau,sehingga tidak ada salahnya para pendaki melengkapi diri dengan alat ini.

Jika tabung oksigen belum cukup menolong, makasemua pakaian harus dilonggarkan agar pernapasan menjadi lebih lancar. Kerahbaju harus dibuka, ikat pinggang dilepas dan juga bra pada perempuan mau tidakmau harus dilepas supaya saluran napasnya tidak sesak.

Namun yang terpenting dari semua itu adalah,sesegera mungkin pendaki yang mengalami hipoksia harus dibawa ke lokasi yanglebih rendah supaya mendapat oksigen lebih banyak dari udara pernapasan. Makinlama berada dalam kondisi hipoksia, makin besar risiko kerusakan organ karenatidak mendapat suplai oksigen.

Daya tahan seseorang saat berada dalam kondisihipoksia sangat beragam, salah satunya dipengaruhi oleh kadar sel darah merahserta hemoglobin. Orang-orang yang sehari-hari tinggal di gunung secara alamiahlebih tahan terhadap hipoksia karena sel darah merahnya lebih banyak.


Follow On Twitter